Sunday, March 9, 2025

RAMADHAN ADALAH HADIAH DARI ALLAH

 KHUTBAH JUM’AT

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

Segala puji bagi Allah SWT,Hanya kepada-Nya kita memuji,meminta pertolongan ,serta bertaubat dari dosa-dosa kita,dan hanya kepada Allah kita memita agar dijaukan dari keburukan-keburukan diri kita dan dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan.barang siapa yang telah Allah berikan hidayah maka tidak akan pernah  sesat selamanya,dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak akan mendapat petunjuk selamanya.

Saya bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad benar2 Hamba dan Utusannya.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ


قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hei Sekalian orang2 yang beriman patuhlah dan tunduklah sebenar-benar  patuh dan tunduk kepada satu-satuNya pencipta segala sesuatu yaitu Allah,dan janganlah sekali-kali kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan Islam.


وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيد
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hei Sekaliaan orang2 yang beriman,sekali lagi hanya patuh dan tunduklah kepada Allah,dan Ucapkan kalimat yang benar niscaya Allah akan perbaiki amal-amal kalian,mengampuni dosa2 kalian barang siapa mentaati Allah dan Rosul-Nya maka dia telah mendapat kemenangan yang besar


أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Kita Tau Sebaik-baik rujukan umat islam adalah kitabullah ( Al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi besar Muhammad SAW yang di kenal As-Sunah,keduanya rujukan utama umat Islam disegala lini kehidupan mereka,terutama dalam masalah ibadah,dan seburuk2 perbuatan yang tidak punya rujukan dari wahyu Allah Al-Qur’an dan Sunah terutama  dalam hal ibadah, semua perbuatan ibadah yang tidak punya rujukan wahyu Al-qur’an dan sunah dikenal dengan perbuatan baru dalam Agama,dan perbuatan baru tersebut membawa pelakunya kepada kesesatan dan membawa pelakunya kedalam api neraka.

RAMADHAN ADALAH HADIAH DARI ALLAH

Ramadhan adalah hadiah Allah untuk kita, saudaraku. Kenikmatan yang besar. Karena di bulan Ramadhan banyak sekali pemberian-pemberian yang ingin Allah berikan kepada kita. Di antaranya adalah Allah ingin memberikan kepada kita ampunanNya. AmpunanNya yang besar tentunya sangat kita butuhkan. Karena sesungguhnya orang yang tidak diampuni oleh Allah tentu dia tidak akan merasakan surgaNya.

Saudaraku, ibadah shiyam merupakan ibadah yang agung, ibadah sangat Allah cintai, bahkan ibadah yang tidak ada tandingan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

عليك بالصَّومِ فإنَّه لا مثلَ له

“Hendaklah kalian berpuasa sesungguhnya ia tidak ada yang sama dengannya.” (HR. An-Nasa’i)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan dalam hadits ini bahwa ibadah puasa tidak ada yang sama dengannya. Itu menunjukkan betapa agung dan besarnya puasa di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untukKu dan Aku yang akan memberikan pahalanya.’” (HR. Muslim)

Subhanallah, betapa agungnya puasa di sisi Allah. Oleh karena itu, janji Allah untuk orang yang berpuasa pun sangat besar. Rasul kita yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan berharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Saudaraku, untuk mendapatkan pahala yang besar ini, yaitu ampunan, hendaklah memenuhi dua perkara tadi. Yang pertama, karena iman; kita beriman bahwa ini perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang wajib kita taati, kita beriman bahwa perintah Allah pasti maslahat untuk kehidupan manusia, kita beriman bahwa puasa di bulan Ramadhan itu adalah kebaikan yang Allah inginkan kepada kita. Ketika kita beriman kepada Allah, kepada hari akhirat, dan bahwasanya kita berharap pahala di sisi Allah, maka saat itulah Allah akan memberikan kepada kita ampunanNya yang besar.

Namun, tentunya dalam Islam tidak mungkin ibadah puasa kita akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali memenuhi beberapa syarat. Yang pertama, ikhlas mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja. Kita tidak mengharapkan dunia, tidak mengharapkan pujian manusia. Kemudian, yang kedua, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah tidak akan diterima oleh Allah. Rasul kita yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada di atasnya perintah kami, maka ia tidak akan diterima, ia ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)

Lihat juga: Pelaku Bid’ah Terhalang dari Telaga Nabi

Maka kita berusaha bagaimana agar puasa kita mendapatkan nilai di sisi Allah yang besar, bagaimana puasa kita mendatangkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Di sana ada beberapa perkara yang harus kita perhatikan agar mendapatkan pahala besar dari puasa kita. Yang pertama, kita berusaha memperbanyak dzikir kepada Allah saat berpuasa. Al-Imam Ibnul Qayyim berkata bahwa manusia yang paling utama puasanya adalah yang paling banyak berdzikir kepada Allah saat ia berpuasa.

Ketika berpuasa, ia banyak membaca Al-Qur’an; ketika ia berpuasa, ia banyak berdzikir, mengucapkan dzikir-dzikir yang disebutkan, bahwa itu adalah kalimat-kalimat yang sangat dicintai oleh Allah. Yaitu Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar. Demikian pula, kalimat-kalimat dzikir yang lainnya yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin puasa kita dihiasi dengan dzikir kepada Allah, maka semakin besar pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yang kedua, semakin besar pahala puasa kita, ketika puasa menimbulkan ketakwaan kepada Allah. Karena sesungguhnya itulah tujuan dari shaum. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian shiyam sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)

Maka shiyam yang tidak menimbulkan ketakwaan, itu pertanda shiyam yang tidak diterima oleh Allah. Tapi ketika shiyam menimbulkan ketakwaan pada mata kita, pada telinga kita, pada lisan kita, bahkan pada hati kita, sehingga pada waktu itu mata kita jaga dari melihat apa yang Allah haramkan, kita jaga telinga dari mendengarkan sesuatu yang Allah benci, kita jaga lisan, demikian pula anggota tubuh kita dari maksiat, berarti shiyam itu telah menimbulkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka itu pertanda shiyam kita diterima oleh Allah.


بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Adapun ketika shiyam kita dihiasi dengan perkara yang tidak bermanfaat, sebagian ada yang menghabiskan waktu shiyamnya dengan main game, sebagian ada yang menghabiskan waktu shiyamnya dengan menonton film, sebagian lagi habis waktunya dengan media sosial, dan yang lainnya. Demi Allah itu bukanlah hakikat shiyam secara hakiki. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

“Bukanlah puasa itu sebatas menahan diri dari makan dan minum. Akan tetapi, hakikat shiyam itu menahan diri dari perbuatan yang tidak ada manfaatnya dan ucapan yang tidak baik.” (HR. Ibnu Majah dan Hakim)

Nabi menyuruh kita untuk meninggalkan perkara yang sia-sia yang tidak ada manfaatnya saat kita berpuasa, saudaraku. Maka kita berusaha. Kita dididik oleh Allah agar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama kita di bulan Ramadhan ini.

Allah ‘Azza wa Jalla.

 

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

واغفر لنا ذنوبنا يا رب العالمين، ووفق شبابنا يا رب العالمين، واهدنا الصراط المستقيم

اللهم تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

أَللّـهُمَّ أَعْتِقْ رِقاَبَناَ وَرِقاَبَ آباَئِناَ وَأُمَّهاَتِناَ مِنَ النَّارِ

اَللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

اللهمَّ صلِّ وسلِّمْ على محمّدٍ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

 oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. M.

No comments:

Post a Comment