SEDEKAH DIMASA SULIT
إنَّ الـحَمْدَ
لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا
مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ
إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا
قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ
هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ،
وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Ummatal Islam,
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengabarkan bahwasanya seorang mukmin itu hendaknya dia
bersungguh-sungguh dalam kebaikan dan bahwasanya jiwa seorang mukmin itu jiwa
yang mulia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh kita untuk
senantiasa berjiwa mulia, bukan berjiwa peminta-minta. Rasulullah bersabda:
الْيَدُ الْعُلْيَا
خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى
“Tangan di atas lebih baik
daripada tangan di bawah.” (HR. Bukhari)
Karena sesungguhnya tangan di atas
itu menentukan akan kedermawanan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyukai
orang-orang yang dermawan dan benci kepada kebakhilan. Allah Subhanahu wa
Ta’ala menjanjikan orang-orang yang berinfaq dan bersedekah dengan pahala 700
kali lipat. Allah berfirman:
مَّثَلُ
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ
أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّـهُ
يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ…
“Perumpamaan orang-orang yang
menginfaqkan hartanya di jalan Allah, itu bagaikan satu biji yang ditanam
kemudian ia tumbuh, lalu kemudian terdapat tujuh tunas dan setiap batangnya ada
100 biji lagi. Allah Subhanahu wa Ta’ala melipatgandakan bagi siapa yang Allah
kehendaki.” (QS. Al-Baqarah[2]: 261)
Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji
orang-orang yang berinfaq di dalam Al-Qur’an. Mereka menginfaqkan hartanya
diwaktu malam dan diwaktu siang. Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam, beliau bersabda:
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلَّا ظِلُّهُ
“Ada tujuh orang yang akan Allah
berikan naungna dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.” Yang terakhir Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebutkan,
yaitu:
رَجُلٌ
تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فأَخْفَاها
“Seseorang yang bersedekah lalu ia
sembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang
disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Dan bersedekah bukanlah kekhususan
orang-orang kaya saja, orang-orang yang susah pun juga tetap dianjurkan kita
untuk bersedekah. Bahkan orang yang susah, ketika ia susah dan pelit kemudian
ia bersedekah, pahalanya bisa jadi mengalahkan orang-orang yang kaya raya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
سَبَقَ دِرْهَمٌ
مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ
“Satu dirham bisa mengalahkan 100
ribu dirham.”
Para sahabat bertanya: “Bagaimana
hal itu bisa wahai Rasulullah?”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: “Ada seorang laki-laki yang harganya banyak melimpah ruah,
lalu dari hartanya yang banyak itu ia ambi 100 ribu dirham lalu dia infaqkan.
Sementara ada seseorang yang hanya memiliki 2 dirham saja, lalu ia ambil satu
dirham untuk ia infaqkan.”
Bayangkan saudaraku sekalian.
Ketika uang Anda di tabungan misalnya ada 1 Miliar, mungkin untuk berinfaq 1
juta mudah bagi Anda. Karena masih banyak harta di tabungan Anda. Tapi ketika
kita tidak punya harta kecuali 100 ribu saja, untuk berinfaq 10 ribu mungkin
kita akan berpikir 20 kali lipat. Namun ketika kita melawan kekikiran kita,
maka yang Allah lihat itu adalah perjuangannya, kualitasnya, bukan hanya
sebatas kuantitasnya.
Oleh karena itu Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya apakah sedekah yang paling besar
pahalanya di sisi Allah? Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
mengatakan:
أنْ تَصَدَّقَ
وأنْت صحيحٌ شَحيحٌ تَخْشى الْفقرَ
“Kamu bersedekah dalam keadaan
kamu sehat, kamu kikir dan kamu dalam keadaan takut kefakiran.” (Muttafaqun
‘Alaih)
Disaat itulah nilai
sedekah di mata Allah sangat besar sekali.
Maka saudaraku, di zaman pandemi
seperti ini banyak orang-orang yang menjadi kikir dan pelit. Karena memang kita
melihat kemerosotan ekonomi dan kesusahan telah melanda dengan adanya pandemi
seperti ini. Justru di zaman-zaman seperti inilah sedekah itu bernilai besar di
sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di saat ketakutan itu menggentayangi hati kita,
takut miskin, takut fakir, tapi kemudian kita bersedekah, disaat itulah
nilainya besar di mata Allah Jalla wa ‘Ala.
Maka saudaraku, sungguh luar biasa
orang-orang yang senantiasa mendahulukan teman dan saudaranya daripada dirinya
sendiri, walaupun dirinya sendiri dalam keadaan kekurangan. Allah memuji
orang-orang Anshar, Allah mengatakan:
وَالَّذِينَ
تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ
إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ
“Dan orang-orang yang tinggal di
Kota Madinah, mereka mencintai orang-orang yang hijrah kepada mereka dan mereka
senantiasa mendahulukan orang-orang Muhajirin diatas dirinya sendiri walaupun
mereka sendiri kekurangan dan berkebutuhan.” (QS. Al-Hasyr[59]: 9)
Subhanallah.. Allah memuji mereka,
Allah menyebutkan bahwa merekalah adalah orang-orang yang senantiasa beruntung
dan diberikan keuntungan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Saudaraku.. Sedekah itu
mengokohkan keimanan, menjadikan kita bisa istiqamah insyaAllah. Allah
mengatakan:
وَمَثَلُ
الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّـهِ وَتَثْبِيتًا
مِّنْ أَنفُسِهِمْ
“Perumpamaan orang-orang yang
menginfaqkan hartanya karena mengharapkan ridha Allah, dan mengokohkan keimanan
yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah[2]: 265)
Maka saudaraku.. Orang yang
bersedekah bahkan nanti di hari kiamat sedekahnya itu akan menaungi dia dari
teriknya matahari. Karena di Padang Mahsyar, matahari itu didekatkan 1 mil.
Bayangkan panasnya di hari itu. Ternyata kata Rasulullah:
الرَّجُلُ فِي
ظِلِّ صَدَقَتِهِ
“Seseorang itu berada di bawah
naungan sedekahnya nanti pada hari kiamat.”
Subhanallah, saudaraku seiman..
Terlebih ketika kita sedekahkan dengan sedekah yang kita sembunyikan.
Sampai-sampai yang diberi pun tidak tahu siapa yang memberi, itu lebih besar
lagi pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Imam Thabrani meriwayatkan,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
صَدَقَةُ
السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Sedekah rahasia itu bisa
memadamkan kemurkaan Allah.” (HR. Thabrani dihasankan oleh Syaikh Albani
Rahimahullah)
Lihatlah, saudaraku.. Dahulu para
sahabat yang mereka hidupnya susah pun tidak pernah berusaha minta-minta kepada
orang kaya. Bahkan mereka berusaha berpikir bagaimana mereka ikut andil untuk
bersedekah. Bahkan diriwayatkan dalam shahihnya, bahwasanya di zaman dahulu
para sahabat yang tidak punya apa-apa, mereka sengaja pergi ke pasar kemudian
menjadi kuli, kemudian hasil dari perkuliannya itu ia sedekahkan kepada fakir
miskin. Saking mereka ingin bersedekah, saudaraku.
Sementara kita terkadang, kita lebih senang untuk meminta kepada
orang lain, kita lebih senang mengharapkan bantuan orang lain. Wallahi saudaraku, bukankah
itu jiwa yang mulia. Akan tetapi itu jiwa yang rendah, bukan jiwa yang
dianjurkan oleh Allah dan RasulNya.
أقول قولي هذا
واستغفر الله لي ولكم
SEDEKAH DIMASA SULIT
الحمد لله
والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله
إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ
Ummatal Islam,
Saat kita kekurangan, Allah
Subhanahu wa Ta’ala memuji orang-orang yang berusaha untuk tidak meminta-minta.
Dalam Al-Qur’anul Karim Allah sebutkan bahwasanya mereka:
لَا يَسْأَلُونَ
النَّاسَ إِلْحَافًا
“Mereka tidak minta kepada
manusia dengan terus-menerus.” (QS. Al-Baqarah[2]: 273)
Maka para ulama mengatakan bahwa
fakir miskin yang jenis inilah yang paling berhak dan paling layak untuk kita
kedepankan. Mereka yang berusaha untuk menjaga kehormatannya sebagai seorang
muslim. Namun tentunya Anda yang diberikan oleh Allah kemampuan harta,
usahakanlah jangan sampai kepelitan itu membelit hati Anda. Berusahalah untuk
melihat tetangga-tetangga kita, melihat keadaan masyarakat kita, mereka yang
susah kita berusaha bantu, para janda yang susah kita bantulah. Demi Allah,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
السَّاعِي عَلَى
الأَرْمَلَةِ وَالمِسْكِينِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang memperhatikan para
janda dan orang-orang yang lemah itu pahalanya bagaikan orang yang berjihad
dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Bukhari)
Bagaikan orang yang berpuasa dan
tidak pernah berbuka kata Rasulullah, bagaikan orang yang terus-menerus shalat
dan tak pernah lelah kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Maka saudaraku.. Betapa Islam
menganjurkan kita untuk berjiwa sosial, untuk tidak hanya memikirkan diri kita
sendiri saja. Tapi kita berusaha untuk bagaimana semua kita kaum muslimin untuk
bisa mendapatkan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita.
Maka saudaraku.. buanglah
kekikiran, yakinlah akan janji Allah bahwasanya sedekah tidak mengurangi harta
kita. Yakinlah bahwa sanya sedekah itu justru malah memberkahi harta kita. Dan
Allah tidak pernah tidak menepati janji, Allah selalu menepati janjiNya.
Walaupun tentunya kita bersedekah bukan karena ingin diganti di dunia, bukan.
Karena pahala akhirat itu yang lebih besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun balasan dunia itu sesuatu yang kecil di mata Allah Jalla wa ‘Ala.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات
اللهم تقبل
أعمالنا يا رب العالمين، اللهم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، اللهم اصلح ولاة
أمورنا يا رب العالمين، واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين
رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عباد الله:
إِنَّ اللَّـهَ
يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم،
ولذِكرُ الله أكبَر.
Sumber By |
No comments:
Post a Comment