Thursday, October 14, 2021

Khutbah Jum'at I " Musibah Yang Menimpa Agama "

 



MUSIBAH YANG MENIMPA AGAMA

 

KHUTBAH JUMAT

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

Segala puji bagi Allah SWT,Hanya kepada-Nya kita memuji,meminta pertolongan ,serta bertaubat dari dosa-dosa kita,dan hanya kepada Allah kita memita agar dijaukan dari keburukan-keburukan diri kita dan dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan.barang siapa yang telah Allah berikan hidayah maka tidak akan pernah  sesat selamanya,dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tidak akan mendapat petunjuk selamanya.

Saya bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad benar2 Hamba dan Utusannya.


قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hei Sekalian orang2 yang beriman patuhlah dan tunduklah sebenar-benar  patuh dan tunduk kepada satu-satuNya pencipta segala sesuatu yaitu Allah,dan janganlah sekali-kali kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan Islam.


وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيد
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Hei Sekaliaan orang2 yang beriman,sekali lagi hanya patuh dan tunduklah kepada Allah,dan Ucapkan kalimat yang benar niscaya Allah akan perbaiki amal-amal kalian,mengampuni dosa2 kalian barang siapa mentaati Allah dan Rosul-Nya maka dia telah mendapat kemenangan yang besar


أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Kita Tau Sebaik-baik rujukan umat islam adalah kitabullah ( Al-Qur’an) dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi besar Muhammad SAW yang di kenal As-Sunah,keduanya rujukan utama umat Islam disegala lini kehidupan mereka,terutama dalam masalah ibadah,dan seburuk2 perbuatan yang tidak punya rujukan dari wahyu Allah Al-Qur’an dan Sunah terutama  dalam hal ibadah, semua perbuatan ibadah yang tidak punya rujukan wahyu Al-qur’an dan sunah dikenal dengan perbuatan baru dalam Agama,dan perbuatan baru tersebut membawa pelakunya kepada kesesatan dan membawa pelakunya kedalam api neraka.

MUSIBAH YANG MENIMPA AGAMA

 

Jemaah Jum’at yang in shaa Allah Dimuliakan Allah

Musibah yang paling dikhawatirkan oleh seorang mukmin adalah musibah yang menimpa agamanya. Karena musibah yang menimpa agama akan dapat menghancurkan keimanannya. Sehingga akhirnya apabila musibah yang menimpa agama itu ia bawa sampai kuburannya, akan mendatangkan azab kubur kepada dirinya, dan kesengsaraan di akhirat kelak menunggunya.

Sedangkan musibah dunia itu pasti menerpa setiap manusia. Bahkan setiap mukmin pasti akan ditimpa musibah-musibah dunia. Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Sungguh benar-benar Kami akan uji kalian dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 155)

 

Di sini Allah menegaskan bahwa Allah pasti akan menguji kita semuanya dengan berbagai macam ujian. Terlebih seorang mukmin, hidupnya tidak akan pernah lepas dari ujian dalam kehidupan dunia ini. Allah berfirman:

الم ‎﴿١﴾‏ أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ‎﴿٢﴾‏

 

Alif laam miim.. Apakah manusia mengira akan dibiarkan ia berkata ‘kami beriman,’ sementara dia tidak diuji?” (QS. Al-Ankabut[29]: 2)

Tidak mungkin!

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ ‎﴿٣﴾

Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, dengan ujian itu Allah mengetahui siapa yang imannya jujur dan siapa yang imannya dusta.” (QS. Al-Ankabut[29]: 3)

 

Maka dari itulah, yang patut kita khawatirkan adalah musibah yang menimpa agama kita. Oleh karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berlindung dan minta kepada Allah agar tidak dijadikan musibah itu menimpa agamanya. Beliau berdoa:

وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا

“Ya Allah, jangan Engkau jadikan musibah itu menimpa agama kami, jangan Engkau jadikan dunia sebagai keinginan kami yang terbesar dan pengetahuan kami yang paling tinggi.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta kepada Allah jangan sampai musibah menimpa agama kita. Seorang mukmin sangat khawatir kalau agamanya rusak. Dalam riwayat An-Nasa’i dan Muslim dalam shahihnya, ketika Rasulullah mengabarkan akan munculnya fitnah, si mukmin ketakutan, dia khawatir agamanya rusak oleh fitnah tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تَجِيءُ الْفِتْنَةُ فَيَقُولُ الْمُؤْمِنُ هَذِهِ مُهْلِكَتِي ثُمَّ تَنْكَشِفُ

“Akan datang fitnah, si mukmin berkata: ‘ini yang akan membinasakan diriku (membinasakan keimanan dan agamaku),’ lalu kemudian fitnah pun pergi. Lalu datang lagi fitnah lain yang lebih besar, si mukmin berkata lagi: ‘ini yang akan membinasakan diriku,’…” (HR. Muslim dan An-Nasa’i)

Seorang mukmin khawatir kalau keimanannya rusak, keimanannya diganti oleh Allah dengan kekufuran, ketaatannya diganti oleh Allah dengan kemaksiatan, akibat daripada ia tidak berusaha untuk menjaga keimanan dan agamanya. Musibah yang menimpa agama lebih besar dibandingkan musibah yang menimpa dunia.

Orang yang terkena covid-19, banyak yang meninggal dunia. Setelah meninggal, barangkali Allah telah ampuni dosa-dosa mereka dengan penyakit-penyakit tersebut. Tapi orang yang terkena penyakit hati, penyakit mengikuti hawa nafsu, penyakit cinta dunia yang berlebihan, penyakit menolak kebenaran akibat kesombongan, maka demi Allah penyakit ini lebih berbahaya daripada covid-19.

Sebab seseorang apabila ia meninggal dan membawa penyakit ini, kesengsaraanlah yang akan ia rasakan di alam kuburnya, bahkan di akhiratnya. Karena keselamatan kita di hari kiamat adalah dengan keselamatan hati kita. Allah berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ‎﴿٨٨﴾‏ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ‎﴿٨٩﴾

Pada hari tidak bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali orang yang datang kepada Allah membawa hati yang selamat.” (QS. Asy-Syu’ara[26]: 88-89)

 

Yaitu selamat dari kesyirikan, selamat dari pengagungan kepada selain Allah, selamat dari berbagai macam penyakit hati yang membinasakan keimanan.

Itulah saudaraku, yang paling dikhawatirkan oleh seorang mukmin. Karena sesungguhnya kebahagiaan akhirat itulah hakikat daripada kebahagiaan. Adapun dunia hanya sementara, ia fana dan tidak akan kekal selama-lamanya.

 

 

1. Demi masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

KHUTBAH JUMAT KEDUA

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

 

Namun banyak orang-orang yang KTP-nya Islam, ia lebih mengkhawatirkan musibah dunia daripada musibah agama, ia lebih takut penyakit covid daripada penyakit hati mereka..

Itulah saudaraku, orang-orang yang sudah rusak keimanannya, sudah dicabut oleh Allah rasa takutnya kepada Allah, rasa takutnya kepada hari akhirat kelak, kepada api neraka. Sehingga akhirnya ia tidak mengharapkan pahala dari Allah, yang ia harapkan hanya dunia. Adakah musibah yang paling besar daripada musibah seperti ini, saudaraku?

Bagi para pecinta dunia, mungkin dia memandang biasa-biasa saja. Tapi bagi mereka yang menginginkan kehidupan akhirat, ia memandang itu lebih berbahaya baginya dari berbagai macam penyakit-penyakit yang membinasakan.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

 رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

اَللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.

No comments:

Post a Comment